Arielaut's Blog

Just another WordPress.com weblog

PENGARUH PERUBAHAN SISTEM CUACA DUNIA

PENGARUH PERUBAHAN SISTEM CUACA DUNIA

Cuaca adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan semua fenomena yang banyak dan beragam yang dapat terjadi dalam atmosfer planet. Istilah ini biasanya digunakan untuk memaksudkan aktiviti fenomena ini selama tempoh masa yang pendek, biasanya tidak lebih dari beberapa hari panjangnya. Istilah ini biasanya merupakan sebuah aktivitas fenomena ini dalam waktu yang pendek, biasanya tidak lebih dari beberapa hari. (http://id.wikipedia.org/wiki/Cuaca)

Pemicu perubahan sistem cuaca dunia

Dalam hal ini faktor pemicu terjadinya perubahan sistem cuaca adalah pemanasan global atau disebut juga global warming. Pemanasan global adalah suatu keadaan dimana suhu bumi menjadi naik (lebih panas). Pemanasan global disebabkan diantaranya oleh “Greenhouse Effect” atau Efek Rumah Kaca. Efek rumah kaca disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas – gas efek rumah kaca yaitu salah satunya gas karbon dioksida (CO2). Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan lautan untuk mengabsorbsinya. (Anonim, 2007).

Gas rumah kaca akan menjebak energy dari matahari dan kemudian digunakan untuk menghangatkan permukaan bumi . Gas CO2 dalam jumlah yang berlebih dari hasil pembakaran bahan bakar telah mengubah efek rumah kaca dari yang bersifat berguna sampai bersifat berbahaya. Ketika manusia menggunakan bahan bakar, gas rumah kaca terakumulasi secara berlebihan di atmosfer melewati tingkat normalnya dan menjebak panas lebih banyak daripada yang dibutuhkan (Ridout, 2004). Hal inilah yang dapat menyebabkan pemanasan global di bumi. (http://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global)

Beberapa pengaruh akibat perubahan sistem cuaca dunia :

1. Perubahan Cuaca Berpotensi Munculkan Migren

Bagi sejumlah orang, perubahan cuaca bisa menjadi pemicu datangnya sakit kepala akut atau migrain. Karena mernurut Dr Patricia Prince dari New England Center for Headcache di Stamford, perubahan cuaca juga bisa merubah kebiasaan pola hidup termasuk ketidakmampuan tidur dan berdampak pada penyakit lainnya.

Para ilmuwan melakukan penelitian yang mendalam mengenai dampak udara yang ditengarai menjadi pemicu migrain. Menurut temuan Boston’s Children’s Hospital, hampir setengah dari populasi mengalami sakit kepala yang akut karena perubahan cuaca. Dari catatan Dr Prince dalam the journal Headcache mereka kebanyakan mengalami kenaikan suhu badan dan beraksi atas perubahan tekanan udara.

Dr Prince mengatakan dengan hasil penelitian ini maka dampak pengaruh cuaca pada migrain bisa diperhitungkan. Sementara penelitian lain juga memberikan hasil yang hampir sama. Penelitian Dr Patricia Prince dari the New England Center for Headache di Stamford melibatkan 77 orang yang mengunjungi klinik migrain.

Kepada setiap pasien, Dr Prince bertanya dalam sebuah form standard seperti seberapa berat migrain yang mereka alami dan kebanykan dari pasien merasa yakin bahwa migrain yang mereka dapat sangat erat berhubungan dengan perubahan cuaca. Dari kuesioner itu, Dr Price mengukur suhu udara ketika setiap harinya dimana sang pasien migrain tinggal.

Secara keseluruhan 48 pasien atau 62% persen merasa yakin bahwa cuaca menjadi penyebab utama mereka terkena migrain. Ketika Dr Price melakukan pengkuran dihari dimana pasien mengalami migrain, mereka menemukan hanya 39 pasien atau 51% yang benar-benar bermasalah ketika terjadi perubahan cuaca. (mydoc/tutut) (http://id.88db.com/id/Knowledge/Knowledge_Detail.page?kid=1113&lang=en-us)

2.   Perubahan Cuaca Pemicu Mimisan

Dalam masa pertumbuhan, anak sering sekali mengalami mimisan (epistaxis). Penyebabnya, ada kelainan pembuluh darah. Tapi, perubahan cuaca yang tidak menentu juga menjadi pemicu mimisan. (http://id.88db.com/id/Knowledge/Knowledge_Detail.page?kid=9121&lang=en-us)

3.   La Nina

Nama La Niña berasal dari Spanyol, yang berarti “gadis kecil”, analog dengan El Niño berarti “anak kecil”. La Niña adalah kebalikan dari El Niño, di mana yang terakhir sesuai yang lebih tinggi daripada suhu permukaan laut dengan deviasi minimal 0,5 ° C. El Niño ini terkenal karena bencana yang potensial berdampak pada cuaca sepanjang baik Chili dan Australia pantai. Selanjutnya, La Niña sering didahului oleh El Niño yang kuat. (http://en.wikipedia.org/wiki/La_Nina)

4.   El Nino

El Niño-Southern Oscillation sering disingkat sebagai ENSO dan dalam penggunaan populer biasanya disebut hanya El Niño. El Niño adalah Spanyol untuk “anak” dan mengacu kepada anak Kristus, karena pemanasan periodik di Pasifik dekat Amerika Selatan biasanya melihat sekitar Natal. Efek pada cuaca bervariasi dengan setiap peristiwa, tetapi ENSO berhubungan dengan banjir, kekeringan dan gangguan cuaca lainnya di banyak daerah di dunia. Di Samudera Atlantik, efek tertinggal di belakang orang-orang di Pasifik oleh 12 sampai 18 bulan. Negara-negara berkembang bergantung pada pertanian dan perikanan, terutama berbatasan dengan Samudera Pasifik, yang paling terpengaruh. (http://en.wikipedia.org/wiki/El_Nino)

Desember 28, 2009 - Posted by | Uncategorized

18 Komentar »

  1. tulisan yang sangat menarik,,mungkian ada sedikit yang mau saya tanyaan yaitu mengenai hal,,akibat pengaruh dari tulisan yang anda sampaikan…di indonesia sendiri apakah hal tersebut terjadi dengan dampak yang sangat signifikan apa upaya pemerintah sendiri dalam menanggapi hal tersebut??

    Komentar oleh Darmadi | Desember 29, 2009 | Balas

    • terimakasih,,,,
      saya akan menjawab,,,
      dampak yg terjadi akibat fenomena alam (el nino dan la nina) berimbas pada tidak jelas curah hujan yg terjadi di Indonesia. upaya yg dilakukan oleh pemerintah adalah membuat penelitian tentang perubahan cuaca dan fenomena alam (el nidan la nina) yg terjadi di Indonesia. Dan mengembangkan pada sektor kehutanan, karena hutan merupakan ruang hijau yg terbuka yg dapat menyerap CO2 melalui proses fotosintesis. menurut saya upaya pemerintah kita sudah cukup signifikan. tapi,belum maksimal karena pemerintah belum menyadarkan masyarakat kita untuk menjaga dan melindungi lingkungan kita….

      Komentar oleh arielaut | Januari 2, 2010 | Balas

  2. artikel yg dapat menambah wawasan,

    Namun ada yang saya ingin tanyakan kpada Anda, penjelasannya mengenai perubahan sistem cuaca bagi kodisi laut sendiri seperti apa, selain fenomena La nina & El nino?..

    thx b4

    harap kunjung & comment blog saya jg ya,,

    indriiani.wordpress.com

    Komentar oleh indRii | Desember 31, 2009 | Balas

    • terimakasih sebelumnya telah membaca artikel saya,,,,
      saya akan menjawab,,,,
      perubahan sistem cuaca bagi kondisi laut adalah meningkatnya permukaan air laut.hal ini dikarenakan pemanasan global yg terjadi yg menyebabkan mencairkan es yg terdapat di kutub, sehingga permukaan air laut meningkat. dan hal itu dapat menimbulkan masalah yg serius……

      Komentar oleh arielaut | Januari 2, 2010 | Balas

  3. terima kasih atas artikel yang cukup menarik untuk di kaji ini.
    menurut saudara Ari, adakah korelasi antara pengaruh perubahan dunia dengan iklim di Indonesia?
    terima kasih.

    Komentar oleh furkonable | Desember 31, 2009 | Balas

    • sama-sama…
      ada,,,seperti yg kita ketahui Perubahan cuaca yg terjadi seperti saat ini (abnormal), yang tidak jelas batas musim hujan dan musim kemarau.mungkin itu sebatas itu yg saya dapat menjawabnya….

      Komentar oleh arielaut | Januari 2, 2010 | Balas

  4. cuy,gw mo komentar aja nih,,,pembukaan lahan banyak efeknya,,,salah satunya,dapat mengakibatkan perubahan iklim d bumi.
    konon,kalo g salah tiap 20 th sekali suhu di bumi naik 1 derajat Celcius,,
    beuh,bayangin aja tuh,blom lagi lahan yg ada di desa2 banyak d bikin mall,pusat perbelanjaan,dll,,kasian deh indonesia yg ada d iklim tropis,udah panas,tambah panas,,,,beuh,,,

    Komentar oleh ilham cinta indonesia | Januari 3, 2010 | Balas

  5. makasiih.. artikel ini menambah wawasan saya..
    pengen nanya,pengaruh perubahan cuaca menyebabkan beberapa penyakit seperti migran dan mimisan, apakah itu global terajadi kepada setiap manusia, dan bagaimana dengan makhluk hidup lainnya seperti hewan dan tumbuhan?apa contoh penyakit lainnya?bisa di jelaskan.. makasiih ..
    tolong comment d wordpress saya yah.. :))

    Komentar oleh mellanieamelia | Januari 3, 2010 | Balas

    • terimakasih,,,
      saya akan menjawab,,,
      dalam pengaruh perubahan cuaca dunia tidak semua manusia mengalami migren dan mimisan, karena mungkin hal tersebut dipengaruhi oleh daya tahan tubuh manusia tersebut. kadang ada yg lemah dan kadang ada yg kuat.
      pengaruh pada hewan yakni berdampak pada imigrasi. sebagai contoh bila pada suatu tempat kita sebut saja X akibat perubahan cuaca naik 2 derajat celcius maka hewan tersebut akan berimgrasi ketempat yg dimana mereka dapt beradaptasi pada suhu yg biasa mereka tinggal.
      pada tumbuhan akan terjadi kekeringan pada suatu hutan, karena suhu menjadi lebih panas yg menyebakan kebakaran hutan.
      contohnya banyak sekali mungkin saya akan menjelaskan tentang dampak penyakit malaria. hal ini dikarenakan cuaca berpengaruh terhadap patogenesis berbagai penyakit yang berbeda dan dengan cara berbeda satu sama lain pula. Salah satu pengaruh perubahan cuaca adalah terhadap potensi peningkatan kejadian timbulnya penyakit yang ditularkan oleh nyamuk seperti Malaria.

      Komentar oleh arielaut | Januari 4, 2010 | Balas

  6. terimakasih atas informasi yang anda buat pd blog ini…

    begini sodara,
    setalah saya baca, begitu banyak sekali pengaruh yang berdampak langsung pada manusia..
    apakah ada solusi yang dapat meminimalisir hal tersebut??
    terimakasih……

    Komentar oleh Alfian | Januari 3, 2010 | Balas

    • terimakasih,,,
      saya akan menjawab,,,,
      sebenarnya dampak yg terjadi dari perubahan cuaca tersebut dipicu oleh pemanasan global. jadi, dalam hal ini salah satu solusinya adalah pengurangan zat emisi yg dapat menyebabkan terjadinya perubahan cuaca yg terjadi akibat pemanasan global. maka dari itu bumi kita dalm keadaan yg sangat membahayakan. mari kita selamatkan bumi ini….

      Komentar oleh arielaut | Januari 4, 2010 | Balas

  7. artikel yang menambah wawasan saya …
    mau sedkit bertanya, selain dari Perubahan Cuaca Berpotensi Munculkan Migren dan Perubahan Cuaca Pemicu Mimisan apakah ada lagi penyakit yang disebabkan oleh perubahan iklim dan cuaca ini??
    terima kasih .mohon untuk mengunjungi blog saya dan kasi komentarnya y

    Komentar oleh PMAN | Januari 4, 2010 | Balas

    • terimakasih,,,
      saya akan menjawab,,
      perubahan cuaca dapat berdampak munculkan diare. hal ini dikarenakan kotornya lingkungan kita akibat hujan yg terus mengguyur pada musim hujan yg dapat menyebabkan banjir.

      Komentar oleh arielaut | Januari 4, 2010 | Balas

  8. artkel nya cukup menarik,,ada sedikit pertanyaan.
    adakah dampak perubahan sistem cuaca dunia pada sektor kelautan khususnya terhadap makhluk hidup yang ada di dalam nya???
    dan apabila ada dampak negatifnya,,adakah tindakan real dari pemerintah???terimakasih.

    Komentar oleh blueseafer | Januari 4, 2010 | Balas

    • terima kasih…
      saya akan menjawab pertanyaan sodara,,,
      1. ada,,,dampaknya yaitu di dasar laut wilayah pesisir, terjadi peningkatan tekanan dan pengasaman yang mengganggu kehidupan organisme terumbu karang yang mengakibatkan pemutihan dan kerusakan terumbu karang.
      2. pemerintah sudah menggalakan berbagai program untuk mengatasi hal tersebut diantaranya :
      a. program one man one tree yaitu program penghijauan kembali hutan kita
      b. pembuatan ekosistem buatan bagi terumbu karang, karena terumbu karang salah satu organisme yg berperan untuk mengurangi kadar CO2 di atmosfer.

      Komentar oleh arielaut | Januari 5, 2010 | Balas

  9. tulisan yang bagus teman..
    mau tanya ada ga dampak positifnya dari perubahan sistem cuaca dunia,,?

    Komentar oleh harispramana53 | Januari 5, 2010 | Balas

    • terimakasih,,,
      saya akan menjawab,,,
      ada,,Perubahan cuaca yang diperkirakan, jika terjadi dalam musim hujan dan suhu dengan kadar CO2 yang tinggi akan menguntungkan produksi tanaman pangan beririgas (dataran tinggi). hal ini dikarenakan bentuk persawahan yg berpetak dari atas ke bawah seperti tangga. sehinnga memudahkan air untuk menempati daerah persawahan tersebut dan tidak akan terkena bencana banjir. berbeda dengan bentuk persawahan yg terdapat pada dataran rendah. karena pada musim hujan didaerah persawahan yg terdapat di dataran rendah sering terjadi banjir.

      Komentar oleh arielaut | Januari 5, 2010 | Balas

  10. Tulisannya sudah cukup baik, semoga bisa terus berkarya menghasilkan tulisan-tulisan yang luar biasa.
    Terinspirasi dari tulisan anda, apakah kejadian-kejadian iklim yang ekstrim akan mengalami perubahan seiring dengan perubahan iklim dunia?

    Komentar oleh lintang | Januari 6, 2010 | Balas


Tinggalkan Balasan ke arielaut Batalkan balasan